El jaket Ini adalah salah satu pakaian paling ikonik dan serbaguna di lemari pakaian pria dan wanita. Terletak di titik tengah antara formalitas Amerika dan informalitas jaket kasual, memberikan keseimbangan sempurna untuk berbagai situasi. Sejarahnya menarik dan evolusinya dari waktu ke waktu telah menyaksikan perubahan budaya dan sosial yang signifikan.
Asal usul dan evolusi blazer
Asal mula blazer berasal dari dua teori utama. Teori pertama menunjukkan bahwa pada tahun 1825, di Universitas Saint John, Cambridge, jaket merah cerah digunakan sebagai bagian dari seragam tim dayung. Hal ini menyebabkan pakaian tersebut dikenal sebagai "blazing jackets", yang memunculkan istilah jaket. Versi kedua dari peristiwa ini terjadi pada tahun 1837, ketika kapten kapal fregat Inggris HMS Blazer Dia memesan jaket biru tua baru dengan kancing emas untuk dibuat bagi para pelautnya pada kesempatan kunjungan Ratu Victoria. Keanggunan pakaian tersebut memikat hati raja dan masyarakat saat itu, dan sedikit demi sedikit menjadi populer.
Blazer di abad ke-19
Pada akhir abad ke-19, blazer mulai digunakan di klub bahari, sekolah dan tim olahraga. Para mahasiswa di universitas-universitas Inggris dengan cepat mengadopsinya sebagai bagian dari pakaian akademis dan olahraga mereka. Dalam beberapa kasus, mereka dimasukkan garis-garis dan warna yang khas, mewakili identitas berbagai lembaga.
Mempopulerkan blazer di abad ke-20
Pada dekade pertama abad ke-20, pakaian ini diadopsi oleh elit Inggris dan Amerika. Pada tahun 1920-an, mulai digunakan pada wanita berkat aktris Sarah Bernhardt, yang mendobrak batasan dengan memasukkan pakaian ini ke dalam pertunjukan teaternya. Kemudian, nama-nama ikonik seperti Coco Chanel y Yves Saint Laurent berkontribusi pada konsolidasinya dalam mode wanita.
Selama 1950-anSiswa-siswi Inggris mulai memodifikasi blazer sekolah mereka agar lebih elegan, memberikan sentuhan modern dan canggih. Di dalam 80-an, blazer menjadi elemen penting dalam mode perusahaan, berkat desainer seperti Giorgio Armani y Donna Karan, yang mendefinisikan ulang siluet pada lemari pakaian pria dan wanita.
Blazer vs. Amerika: perbedaan utama
Salah satu kesalahan yang paling umum adalah membingungkan jaket dengan Amerika. Meskipun kedua pakaian tersebut memiliki kesamaan, ada beberapa perbedaan yang mencolok:
- Struktur: Jaket Amerika lebih terstruktur dan formal daripada blazer, yang menawarkan kenyamanan lebih besar dan jatuh bebas di bahu.
- Kombinasi: Jaket biasanya menjadi bagian dari jas dengan celana panjang yang serasi, sedangkan blazer dikenakan secara terpisah dan dipadukan dengan berbagai jenis celana panjang.
- Detail: Blazer dapat memiliki kancing logam atau penutup siku, sementara jaket jas cenderung lebih sederhana.
Cara memadukan blazer
Blazer adalah pakaian yang sangat serbaguna dan bagus. Dapat dikenakan dengan berbagai gaya untuk berbagai kesempatan:
- Resmi: dengan celana panjang, kemeja putih dan sepatu oxford.
- Santai Cerdas: Gabungkan dengan celana cina dan sepatu santai.
- Santai dan Santai: dengan jeans dan sepatu kets untuk tampilan yang lebih kasual.
Blazer dalam mode masa kini
Saat ini, blazer tetap menjadi bagian utama dalam mode pria dan wanita. Merek dan desainer besar terus memperbaruinya dengan tekstur, warna, dan potongan baru. Dari gaya klasik dengan warna netral hingga versi modern dengan motif berani, blazer cocok untuk semua kepribadian.
Blazer adalah pakaian abadi yang telah teruji oleh waktu dan tren. Asal-usulnya di angkatan laut dan klub olahraga memberinya tampilan yang canggih dan serbaguna, ideal untuk acara apa pun. Baik dikenakan pada tampilan formal maupun kasual, pakaian ini tetap menjadi salah satu pakaian paling elegan dan fungsional dalam mode masa kini.
Aku menyukainya. Blazer adalah pakaian yang spektakuler dan cocok untuk semua kesempatan
Saya suka blazer, sangat praktis untuk acara formal dan informal, tapi menurut saya desainnya harus diciptakan kembali.
Blazer adalah salah satu pakaian favorit saya untuk beberapa versinya, saya lihat Anda juga menyukainya 🙂